Jumat, 21 September 2012

Novel yang terbengkalai

Bagiku menulis itu memang membutuhkan mood, referensi, dan inspirasi..Terasa sekali ketika ku menulis cerita ini. Ku tulis cerita ini pada waktu kelas 3 SMA, tapi pada waktu kelas 3 akhir ak berhenti menulis karna ingin lebih fokus pada ujian akhir. Sebenarnya ending cerita ini sudah ku buat, tapi di tengah-tengah cerita aku stuck, bahkan berulang kali beberapa alur ceritanya ku ubah.. 
Awal kuliah ku coba meneruskan kembali cerita ini. Tapi ide-ide untuk menulis jadi hilang tergantikan dengan algoritma, dan coding-coding, ah pusiiiinnngg..
Dan kesibukanku memasuki dunia kuliah, hingga aku bekerja sekarang membuat cerita ini lagi-lagi menjadi terbengkalai.. Dan kini setelah 5 tahun, cerita ini masih terbengkalai juga (benar-benar rekor)..
Impianku, aku benar-benar ingin membuat cerita ini menjadi sebuah novel..tak bisa sebagus pengarang handal memang, tapi setidaknya bisa membuatku bangga jika ak bisa membuat sebuah novel, setidaknya untuk diriku sendiri..semoga saja secepatnya aku bisa meneruskan cerita ini hingga selesai
ku beri judul "1 Heart 3 Boys"  terlebih dahulu novel ini. Sinopsisnya kira2 seperti ini :


      Gimana ya, rasanya kalo disukai tiga cowok keren dalam waktu yang sama? Pasti bingung donk! Itu juga yang dirasakan Rei, saat ia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, tiba-tiba saja ada tiga cowok yang suka sama dia.
      Ada Daman, cowok paling jail dan nyebelin sedunia bagi Rei, namun ia juga sempat menyelamatkan nyawanya. Lalu Arsya, anak baru di sekolah Rei yang keren tapi culun dengan kacamata minusnya, namun memiliki doble personality. Serta Gian, kakak angkat Rei yang super duper jutek, tapi terobsesi banget buat ngedapetin Rei.
      Kelebihan dan kekurangan tiga cowok ini membuat Rei bingung. Belum lagi ulah mereka yang membuat Rei merasa lelah. Apa aja sih yang mereka perbuat untuk ngerebut hati Rei? Kalau mau tau serunya tiga cowok ini memperebutkan Rei, baca aja kelanjutannya...


Bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar