Rabu, 19 September 2012

CERPEN 1 (Jomblo Lagi, Deh!)

Cerpen ini ku buat pada waktu kelas 2 SMA, munkin cerita ini terinspirasi dari novel2 teenlit yang ku baca.
walaupun ceritanya tdk terlalu special (menurutku sekarang), tp alhamdulillah, cerpen ini sudah pernah di muat di salah satu Tabloid teenlit beberapa tahun lalu.. this is it:

Jomblo Lagi, Deh!



“Tolongin Gue dong, gue bener-bener pengen punya pacar nih!” Seorang pemuda yang biasa dipanggil Vian membujuk temannya, Aries.
“Gimana ya, syaratnya susah sih. Mana ada cewek yang tomboy tapi cantik, harus pendiam pula. Dimana-mana, cewek tomboy itu galak, judes, cerewet, dan gak cantik-cantik amat. Gimana sih lo?” Aries tampak kesal pada sahabatnya itu, yang sudah satu minggu lebih memintanya mencarikan pacar dengan kriteria yang aneh.
“Habis gue gak suka sama cewek yang sok feminim, kesannya jadi centil. Gue lebih suka cewek yang tomboy. Kan lo udah tau Ries, gue masih trauma sama cewek centil” Sejenak pikiran Vian melayang, membayangkan mantan ceweknya, Winta. Winta sangat feminim sekali, suka dandan, cantik sih, tapi centilnya amit-amit deh. Pernah suatu kali, Vian mergoki dia lagi ngegodain cowok laen, terang aja Vian langsung mutusin dia. Makanya, sekarang dia ngejomblo, karena masih trauma sama mantannya. Tapi, berhubung dia jomblonya udah dua bulan, dia kesepian juga. Ditambah lagi, dia gak punya pasangan buat ke pesta ultah temennya entar. Soalnya bakal ada pesta dansanya segala, kan repot kalo gak punya pasangan.
“Iya gue tau, tapi lo jangan sampe alergi gitu dong, sama cewek feminim. Gak semuanya kayak Winta kok!” 
“Pokoknya jangan centil deh, gak tomboy juga gak apa-apa”
“Iya deh, gue usahain”
“Cepetan kasih kabar gue ya, kalo dah dapet” Ucap Vian sambil pergi dengan BMW-nya
“Dapet, dapet, emang barang dijualan di pasar, bisa didapetin gitu aja?” Gerutu Aries yang kesal karena didesak terus sama Vian.
♥♥♥
Keesokan harinya, seperti biasa Aries datang ke kelas Tridy, adik kelasnya yang dia kenal saat MOS. Biasa, mau PDKT sama kecengannya itu.
“Hai Di, lagi ngapain?”
Tridy yang lagi baca novel jadi kaget juga “Eh, Aries. Lagi baca. Ada apa?”
“Nggak” Aries berpikir sejenak, mencari topik yang bagus buat dibicarakan sama Tridy sambil menatap wajahnya yang cantik dan mungil itu.
“Ada apa? Kok ngeliatin aku kayak gitu?” Tridy sadar kalo sedari tadi, Aries menatap wajahnya
“Eh, gak apa-apa” Aries jadi gelagapan ketauan lagi mengagumi wajah kecengannya itu. “ Oh iya Di, ada yang pengen aku omogin nih, sama kamu” Gue minta tolong Tridy aja deh,  nyariin pacar buat Vian, pikir Aries.
“Tentang?”
“Gimana kalo ngomongnya di kantin aja!” Ajak Aries. Kebetulan, sambil mencari jodoh buat Vian, sekalian PDKT ma Tridy. He..he..
“Ok, tapi aku ditraktir ya!”
“Tentu dong” Aries langsung mengiyakan. Gak apa-apa deh duit tekor, yang penting misi jalan.
Vian itu emang anak orang kayak, apa aja yang dia mau pasti bisa didapetin dengan uang. Termasuk minta dicarikan pacar ke Aries. Kalo nggak, mana mau Aries repot-repot nyariin Vian pacar, dia sendiri aja masih jomblo.
Sesampainya di kantin…..
“Ada apa sih Ries, kayaknya penting banget ya?” Tanya Tridy penasaran
“Gini Di, kamu punya temen cewek tomboy yang cantik, gak?”
“Cewek tomboy yang cantik?” Tridy mengulangi pernyataan Aries. Ariespun mengangguk beberapa kali.
“Emang kenapa? Kamu lagi nyari pacar?” Tanya Tridy sambil tersenyum
“Bukan… bukan buat aku, tapi temenku yang lagi cari pacar” Jawab Aries sewot. Buat apa aku cari pacar lagi? Kan udah ada kamu…., pikir Aries
“Ohh. Tapi kenapa harus yang tomboy? Biasanya, cowokkan suka sama cewek yang feminim?”
“Justru dia kebalikannya, dia gak suka sama cewek yang feminim, kesannya centil katanya”
“Kan gak semua cewek feminim centil?”
“Gak tau deh… Gimana, kamu ada temen gak?”
Tridy berpikir sejenak. Cewek tomboy, gak centil, gak feminim, tapi cantik? Siapa ya?. Oh iya…Gia. Akhirnya Tridy menemukan juga temannya yang tomboy.
“Ada, namanya Gia, temen sekelasku. Emang sih, dia gak tomboy-tomboy amat, tapi dia cantik kok”
“Wah, yang bener?” Aries jadi seneng ngedengernya.  Tapi, mendadak dia jadi cemas. “Dia masih jomblo kan?”
“Iya lah, habisnya dia galak sama cowok. Gimana tuh?”
“Gak apa-apa deh, justru bagus lagi. Temen aku tuh lebih suka sama cewek galak dari pada yang centil”
“Kok aneh sih?”
“Udah…gak usah dipikirin. Yang penting kamu tanyain dulu sama temen kamu itu, mau gak sama Vian, anaknya pinter, lumayan cakep, kaya lagi” Kata Aries mempromosikan Vian
“Vian? Kapten tim basket itu?” Tridy jadi heran juga. Masa Vian minta dicariin cewek sama Aries, emang dia gak bisa cari sendiri? Dia kan ganteng, pasti disukai banyak cewek.
“Iya. Kamu tau kan? Bagus kalo begitu. Ntar kalo dia setuju, kamu kasih tau aku ya!”
“Ok!”
Aries pun kemudian pergi tergesa-gesa dengan senangnya untuk menemui Vian.
♥♥♥
“Mana sih Ries?” Tanya Vian pada Aries. Mereka berada di seberang kelas Tridy, untuk memperlihatkan Gia pada Vian. Setelah Tridy bilang Gia mau dijodohin sama Vian, mereka janjian untuk mempertemukan mereka, tapi dari jarak jauh dulu. Katanya sih, Gia masih malu kalo ketemu langsung sama Vian.
“Itu tuh, yang rambutnya panjang” Aries menunjuk pada cewek disamping Tridy
“Oh, yang itu. kok gak tomboy, Ries?”
“Iya sih, dia emang nggak tomboy-tomboy amat.”
“Ya udah deh, gak apa-apa. Yang penting dia gak centil kan?”
“Nggak sih, tapi dia katanya galak lho!”
“Ah, gak apa-apa, yang penting dia cantik, mungil. Pokoknya, bukan Winta banget deh”
“Jadi lo suka?”
“Suka, suka banget. Pas banget sama kriteria gue”
“Ok deh, kalo gitu gue bakal bilang sama dia”
Setelah Vian setuju, Ariespun mengacungkan jempolnya kepada Tridy yang sedang bersama Gia. Tridypun melakukan hal yang sama, sambil tersenyum ke arah Aries dan Vian.
“Vian setuju, Gi” Kata Tridy setelah mereka berada di kelasnya.
“Dia mau sama gue?”
“Iya, tadi Aries udah kasih tanda, kalo Vian suka sama lo”
“Wah, gue gak nyangka tipe Vian kayak gue. Dia kan bintang di sekolah kita, Di”
“Gue juga heran, masa sih gak ada yang mau sama dia? Tapi biarin aja deh, yang penting diakan udah suka sama lo. Berarti lo harus siap-siap ke pesta dansa sama dia”
“Ke pesta?”
“Iya, dia kan belum punya pasangan dansa, sekalian mau nembak lo di  sana”
“Berarti, gue harus pake gaun dong? Pake high heels?”
“Ya, iya lah, namanya juga pesta dansa”
“Gue kan paling gak suka sama dua barang itu, Di?”
“Berkorban dikit kenapa sih? Kan ntar bakal pacaran sama Vian”
“Tapi lo temenin gue ya?”
“Iya. Gue juga udah diajak sama Aries”
“Aries yang ngejodohin gue sama Vian?”
Tridypun mengangguk
“Jangan-jangan, selain ngejodohin gue, dia juga mau ngejodohin dirinya sendiri?” Tanya Gia curiga
“Apa sih maksud lo?” Jawab Tridy yang balik bertanya malu-malu
Perbincangan mereka pun terhenti karena guru mereka sudah datang
♥♥♥
“Gimana penampilan gue?” Tanya Vian pada Aries setelah sampai di pesta ultah temannya.
“Lo udah keren kok!” Jawab Aries sambil mengacungkan kedua jempolnya
“Gue deg-degan nih!” Kata Vian sambil berjalan dikeramaian pesta
“Kayak baru pertama kali nembak cewek aja lo?”
“Yang ini lain, Ries. Kalo ditolak gimana? Katanya dia galak?”
“Gimana dia mau nolak lo kalo dia mau diajak ke sini? Lagian, siapa sih, yang mau galak sama lo?” Aries sadar, Vian terlalu ganteng kalo mau digalakin sama cewek
“Iya sih!” Tanya Vian dengan tampangnya yang cool
“Udah ah” Aries sebel juga sama sahabatnya yang sok cool ini.
Merekapun berjalan kembali mencari Tridy dan Gia. Tak lama kemudian, Tridy telah datang dengan memakai gaun biru selutut berlengan pendek, yang tampak serasi dikenakan pada tubuhnya yang mungil (walaupun udah pake high heels, tetep aja kelihatan mungil, alias pendek??). Ia berjalan ke arah Vian dan Aries bersama Gia, yang malam itu tampak berbeda sekali. Ia berjalan agak sempoyongan, karena harus memakai sepatu ber-hak tinggi, yang jarang bahkan tidak pernah dipakainya.
“Tuh mereka” Aries menunjukkan mereka berdua pada Vian
“Dia tambah cantik ya malam ini?”
“Siapa? Gia?”
“Ya iyalah, siapa lagi? Tapi, cewek disampingnya itu siapa?” Tanya Vian pada Aries yang sedang melambaikan tangannya pada Tridy
“Oh, itu Tridy, pasangan gue”
“Jadi, lo juga punya pasangan?”
“ Iya dong, emangnya gue mau jadi kambing congek?”
Vian nyengir sesaat, namun dia jadi bengong ketika Tridy dan Gia sudah berada di dekatnya
“Hai” Sapa Tridy
“Hai” Jawab Aries dan Vian bersamaan
“Sory ya, telat. Udah lama?” Tanya Tridy
“Belum, kita juga baru datang kok” Jawab Aries. “Kita duduk dulu yuk, kan dansanya belum dimulai” Lanjutnya
Mereka berempatpun kemudian duduk di sofa yang disediakan. Tridy dan Aries langsung larut dalam perbincangan tentang keramaian pesta itu. Sedangkan Vian malah bengong aja mengamati cewek yang sebentar lagi akan ditembaknya. Gia lain lagi, dia malah sibuk mijitin kakinya yang pegel gara-gara high heels yang dipakenya.
Disaat Aries sedang asyik mengobrol dengan Tridy, tiba-tiba saja dia menerima telepon. Ia terpaksa menjauh dari kebisingan itu, untuk menerima teleponnya. Sesaat kemudian, Gia juga pergi ke toilet, karena sudah nggak tahan dengan sesuatu (apa ya?). Tinggalah Vian dan Tridy berdua.
Aduh, tinggal berdua nih, apa gue ngomong sekarang aja? Tapikan, janjinya pas udah dansa. Ah, sekarang aja deh, gue udah gak tahan nih, pengen ngomong… Vian berbicara pada dirinya sendiri sambil mengamati Tridy yang tengah asyik menikmati alunan musik.
“Hei…” Sapa Vian dengan nada yang canggung sekali.
“Ya. Ada apa?” Tanya Tridy
“Mhm…gue pengen ngomong sesuatu”
Tridy tampak bingung, namun ia tak berkata apa-apa. Mau nanya-nanya soal Gia kali, ya? Pikirnya
“Gue…gue….suka….sama….lo” Plong….Vian ngerasa lega karena sudah ngeluarin beban yang ada dalam hatinya itu
Asli, Tridy bengong, sebengong-bengongnya. Kok gue sih? Tanyanya dalam hati, karena saking kagetnya, dia gak sanggup berkata apa-apa
“Kenapa? Aries udah bilang kan sama lo?”
“Iya….”
“Terus gimana? Lo terima gue?” Vian memotong perkataan Tridy
“Lo salah paham”
“Maksud lo?”
“Gue….”
“Gue suka sama lo, Gi. Bener” Lagi-lagi ucapan Tridy yang belum selesai dipotong oleh Vian
“Gue bukan Gia!” Kata Tridy agak kesal karena dari tadi omongannya dipotong terus
“Jadi, nama lo siapa? Kata Aries nama lo Gia?”
“Gue Tridy. Gia itu temen gue yang tadi, yang bareng gue. Aries tuh mau ngejodohin lo sama dia, bukan gue” Tridy menerangkan
“Jadi bukan lo?” Tridy menggeleng. “Terus, kenapa waktu itu Aries bilang yang rambutnya panjang? Itu kan elo?”
“Aries tuh nunjukin Gia. Rambut Gia kan lebih panjang dari gue?”
“Tapi, gue sukanya sama lo, bukan sama temen lo?” Ucap Vian jadi kecewa
“Sory, lo salah orang”
“Kalo gitu, lo aja yang jadi cewek gue” Ucap Vian yang berubah senang
“Hah…??” Tridy jadi bengong lagi sama pernyataan Vian
“Gimana?”
“ Aduh…sory banget ya, tapi gue….. udah jadian sama…. Aries”
“Jadian sama Aries?” Kata Vian dengan nada yang tinggi, sampai orang-orang di sekelilingnya jadi memperhatikan mereka
“Iya. Baru tadi pagi dia nembak gue, dan…. gue langsung terima” Jawab Tridy dengan nada penyesalan. “Sory ya, gue gak tau kalo lo…”
“Gak apa-apa. Ini salah gue kok, gak nanya-nanya dulu dengan jelas ke Aries”
“Ya udah, kalo gitu, gue mau nyamperin Aries dulu ya!” Kata Tridy sambil berjalan menjauhi Vian untuk mencari Aries. Ada sedikit penyesalan dalam dirinya.
“Dasar nasib. Jomblo lagi, deh” Ucap Vian pasrah pada nasibnya yang akan menjomblo lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar