walaupun ceritanya tdk terlalu special (menurutku sekarang), tp alhamdulillah, cerpen ini sudah pernah di muat di salah satu Tabloid teenlit beberapa tahun lalu.. this is it:
Jomblo Lagi, Deh!
“Tolongin Gue
dong, gue bener-bener pengen punya pacar nih!” Seorang pemuda yang biasa
dipanggil Vian membujuk temannya, Aries.
“Gimana ya,
syaratnya susah sih. Mana ada cewek yang tomboy tapi cantik, harus pendiam
pula. Dimana-mana, cewek tomboy itu galak, judes, cerewet, dan gak
cantik-cantik amat. Gimana sih lo?” Aries tampak kesal pada sahabatnya itu,
yang sudah satu minggu lebih memintanya mencarikan pacar dengan kriteria yang
aneh.
“Habis gue gak
suka sama cewek yang sok feminim, kesannya jadi centil. Gue lebih suka cewek yang
tomboy. Kan
lo udah tau Ries, gue masih trauma sama cewek centil” Sejenak pikiran Vian
melayang, membayangkan mantan ceweknya, Winta. Winta sangat feminim sekali,
suka dandan, cantik sih, tapi centilnya amit-amit deh. Pernah suatu kali, Vian
mergoki dia lagi ngegodain cowok laen, terang aja Vian langsung mutusin dia. Makanya,
sekarang dia ngejomblo, karena masih trauma sama mantannya. Tapi, berhubung dia
jomblonya udah dua bulan, dia kesepian juga. Ditambah lagi, dia gak punya
pasangan buat ke pesta ultah temennya entar. Soalnya bakal ada pesta dansanya
segala, kan
repot kalo gak punya pasangan.
“Iya gue tau,
tapi lo jangan sampe alergi gitu dong, sama cewek feminim. Gak semuanya kayak
Winta kok!”
“Pokoknya
jangan centil deh, gak tomboy juga gak apa-apa”
“Iya deh, gue
usahain”
“Cepetan kasih
kabar gue ya, kalo dah dapet” Ucap Vian sambil pergi dengan BMW-nya
“Dapet, dapet,
emang barang dijualan di pasar, bisa didapetin gitu aja?” Gerutu Aries yang
kesal karena didesak terus sama Vian.
♥♥♥
Keesokan
harinya, seperti biasa Aries datang ke kelas Tridy, adik kelasnya yang dia
kenal saat MOS. Biasa, mau PDKT sama kecengannya itu.
“Hai Di, lagi
ngapain?”
Tridy yang
lagi baca novel jadi kaget juga “Eh, Aries. Lagi baca. Ada apa?”
“Nggak” Aries berpikir
sejenak, mencari topik yang bagus buat dibicarakan sama Tridy sambil menatap
wajahnya yang cantik dan mungil itu.
“Ada apa? Kok ngeliatin aku
kayak gitu?” Tridy sadar kalo sedari tadi, Aries menatap wajahnya
“Eh, gak
apa-apa” Aries jadi gelagapan ketauan lagi mengagumi wajah kecengannya itu. “
Oh iya Di, ada yang pengen aku omogin nih, sama kamu” Gue minta tolong Tridy aja deh,
nyariin pacar buat Vian, pikir Aries.
“Tentang?”
“Gimana kalo
ngomongnya di kantin aja!” Ajak Aries. Kebetulan,
sambil mencari jodoh buat Vian, sekalian PDKT ma Tridy. He..he..
“Ok, tapi aku
ditraktir ya!”
“Tentu dong” Aries
langsung mengiyakan. Gak apa-apa deh duit
tekor, yang penting misi jalan.
Vian itu emang
anak orang kayak, apa aja yang dia mau pasti bisa didapetin dengan uang.
Termasuk minta dicarikan pacar ke Aries. Kalo nggak, mana mau Aries repot-repot
nyariin Vian pacar, dia sendiri aja masih jomblo.
Sesampainya di
kantin…..
“Ada apa sih Ries, kayaknya
penting banget ya?” Tanya Tridy penasaran
“Gini Di, kamu
punya temen cewek tomboy yang cantik, gak?”
“Cewek tomboy
yang cantik?” Tridy mengulangi pernyataan Aries. Ariespun mengangguk beberapa
kali.
“Emang kenapa?
Kamu lagi nyari pacar?” Tanya Tridy sambil tersenyum
“Bukan… bukan
buat aku, tapi temenku yang lagi cari pacar” Jawab Aries sewot. Buat apa aku cari pacar lagi? Kan udah ada kamu….,
pikir Aries
“Ohh. Tapi
kenapa harus yang tomboy? Biasanya, cowokkan suka sama cewek yang feminim?”
“Justru dia
kebalikannya, dia gak suka sama cewek yang feminim, kesannya centil katanya”
“Kan gak semua cewek feminim
centil?”
“Gak tau deh…
Gimana, kamu ada temen gak?”
Tridy berpikir
sejenak. Cewek tomboy, gak centil, gak feminim, tapi cantik? Siapa ya?. Oh
iya…Gia. Akhirnya Tridy menemukan juga temannya yang tomboy.
“Ada, namanya Gia, temen
sekelasku. Emang sih, dia gak tomboy-tomboy amat, tapi dia cantik kok”
“Wah, yang
bener?” Aries jadi seneng ngedengernya. Tapi, mendadak dia jadi cemas. “Dia masih
jomblo kan?”
“Iya lah,
habisnya dia galak sama cowok. Gimana tuh?”
“Gak apa-apa
deh, justru bagus lagi. Temen aku tuh lebih suka sama cewek galak dari pada
yang centil”
“Kok aneh
sih?”
“Udah…gak usah
dipikirin. Yang penting kamu tanyain dulu sama temen kamu itu, mau gak sama
Vian, anaknya pinter, lumayan cakep, kaya lagi” Kata Aries mempromosikan Vian
“Vian? Kapten
tim basket itu?” Tridy jadi heran juga. Masa Vian minta dicariin cewek sama
Aries, emang dia gak bisa cari sendiri? Dia kan ganteng, pasti disukai banyak cewek.
“Iya. Kamu tau
kan? Bagus
kalo begitu. Ntar kalo dia setuju, kamu kasih tau aku ya!”
“Ok!”
Aries pun
kemudian pergi tergesa-gesa dengan senangnya untuk menemui Vian.
♥♥♥
“Mana sih
Ries?” Tanya Vian pada Aries. Mereka berada di seberang kelas Tridy, untuk
memperlihatkan Gia pada Vian. Setelah Tridy bilang Gia mau dijodohin sama Vian,
mereka janjian untuk mempertemukan mereka, tapi dari jarak jauh dulu. Katanya
sih, Gia masih malu kalo ketemu langsung sama Vian.
“Itu tuh, yang
rambutnya panjang” Aries menunjuk pada cewek disamping Tridy
“Oh, yang itu.
kok gak tomboy, Ries?”
“Iya sih, dia
emang nggak tomboy-tomboy amat.”
“Ya udah deh,
gak apa-apa. Yang penting dia gak centil kan?”
“Nggak sih,
tapi dia katanya galak lho!”
“Ah, gak
apa-apa, yang penting dia cantik, mungil. Pokoknya, bukan Winta banget deh”
“Jadi lo
suka?”
“Suka, suka
banget. Pas banget sama kriteria gue”
“Ok deh, kalo
gitu gue bakal bilang sama dia”
Setelah Vian
setuju, Ariespun mengacungkan jempolnya kepada Tridy yang sedang bersama Gia.
Tridypun melakukan hal yang sama, sambil tersenyum ke arah Aries dan Vian.
“Vian setuju,
Gi” Kata Tridy setelah mereka berada di kelasnya.
“Dia mau sama
gue?”
“Iya, tadi
Aries udah kasih tanda, kalo Vian suka sama lo”
“Wah, gue gak
nyangka tipe Vian kayak gue. Dia kan
bintang di sekolah kita, Di”
“Gue juga
heran, masa sih gak ada yang mau sama dia? Tapi biarin aja deh, yang penting
diakan udah suka sama lo. Berarti lo harus siap-siap ke pesta dansa sama dia”
“Ke pesta?”
“Iya, dia kan belum punya pasangan dansa, sekalian mau nembak lo
di sana”
“Berarti, gue
harus pake gaun dong? Pake high heels?”
“Ya, iya lah,
namanya juga pesta dansa”
“Gue kan paling gak suka sama
dua barang itu, Di?”
“Berkorban
dikit kenapa sih? Kan
ntar bakal pacaran sama Vian”
“Tapi lo
temenin gue ya?”
“Iya. Gue juga
udah diajak sama Aries”
“Aries yang
ngejodohin gue sama Vian?”
Tridypun
mengangguk
“Jangan-jangan,
selain ngejodohin gue, dia juga mau ngejodohin dirinya sendiri?” Tanya Gia
curiga
“Apa sih
maksud lo?” Jawab Tridy yang balik bertanya malu-malu
Perbincangan
mereka pun terhenti karena guru mereka sudah datang
♥♥♥
“Gimana
penampilan gue?” Tanya Vian pada Aries setelah sampai di pesta ultah temannya.
“Lo udah keren
kok!” Jawab Aries sambil mengacungkan kedua jempolnya
“Gue deg-degan
nih!” Kata Vian sambil berjalan dikeramaian pesta
“Kayak baru
pertama kali nembak cewek aja lo?”
“Yang ini
lain, Ries. Kalo ditolak gimana? Katanya dia galak?”
“Gimana dia
mau nolak lo kalo dia mau diajak ke sini? Lagian, siapa sih, yang mau galak
sama lo?” Aries sadar, Vian terlalu ganteng kalo mau digalakin sama cewek
“Iya sih!” Tanya
Vian dengan tampangnya yang cool
“Udah ah”
Aries sebel juga sama sahabatnya yang sok cool ini.
Merekapun
berjalan kembali mencari Tridy dan Gia. Tak lama kemudian, Tridy telah datang
dengan memakai gaun biru selutut berlengan pendek, yang tampak serasi dikenakan
pada tubuhnya yang mungil (walaupun udah pake high heels, tetep aja kelihatan
mungil, alias pendek??). Ia berjalan ke arah Vian dan Aries bersama Gia, yang
malam itu tampak berbeda sekali. Ia berjalan agak sempoyongan, karena harus
memakai sepatu ber-hak tinggi, yang jarang bahkan tidak pernah dipakainya.
“Tuh mereka”
Aries menunjukkan mereka berdua pada Vian
“Dia tambah
cantik ya malam ini?”
“Siapa? Gia?”
“Ya iyalah,
siapa lagi? Tapi, cewek disampingnya itu siapa?” Tanya Vian pada Aries yang sedang
melambaikan tangannya pada Tridy
“Oh, itu
Tridy, pasangan gue”
“Jadi, lo juga
punya pasangan?”
“ Iya dong,
emangnya gue mau jadi kambing congek?”
Vian nyengir
sesaat, namun dia jadi bengong ketika Tridy dan Gia sudah berada di dekatnya
“Hai” Sapa
Tridy
“Hai” Jawab
Aries dan Vian bersamaan
“Sory ya,
telat. Udah lama?” Tanya Tridy
“Belum, kita
juga baru datang kok” Jawab Aries. “Kita duduk dulu yuk, kan dansanya belum dimulai” Lanjutnya
Mereka
berempatpun kemudian duduk di sofa yang disediakan. Tridy dan Aries langsung
larut dalam perbincangan tentang keramaian pesta itu. Sedangkan Vian malah
bengong aja mengamati cewek yang sebentar lagi akan ditembaknya. Gia lain lagi,
dia malah sibuk mijitin kakinya yang pegel gara-gara high heels yang dipakenya.
Disaat Aries
sedang asyik mengobrol dengan Tridy, tiba-tiba saja dia menerima telepon. Ia
terpaksa menjauh dari kebisingan itu, untuk menerima teleponnya. Sesaat
kemudian, Gia juga pergi ke toilet, karena sudah nggak tahan dengan sesuatu
(apa ya?). Tinggalah Vian dan Tridy berdua.
Aduh, tinggal berdua nih, apa gue ngomong sekarang
aja? Tapikan, janjinya pas udah dansa. Ah, sekarang aja deh, gue udah gak tahan
nih, pengen ngomong… Vian berbicara pada dirinya sendiri sambil mengamati
Tridy yang tengah asyik menikmati alunan musik.
“Hei…” Sapa
Vian dengan nada yang canggung sekali.
“Ya. Ada apa?” Tanya Tridy
“Mhm…gue
pengen ngomong sesuatu”
Tridy tampak
bingung, namun ia tak berkata apa-apa. Mau
nanya-nanya soal Gia kali, ya? Pikirnya
“Gue…gue….suka….sama….lo”
Plong….Vian ngerasa lega karena sudah ngeluarin beban yang ada dalam hatinya
itu
Asli, Tridy
bengong, sebengong-bengongnya. Kok gue
sih? Tanyanya dalam hati, karena saking kagetnya, dia gak sanggup berkata
apa-apa
“Kenapa? Aries
udah bilang kan
sama lo?”
“Iya….”
“Terus gimana?
Lo terima gue?” Vian memotong perkataan Tridy
“Lo salah
paham”
“Maksud lo?”
“Gue….”
“Gue suka sama
lo, Gi. Bener” Lagi-lagi ucapan Tridy yang belum selesai dipotong oleh Vian
“Gue bukan
Gia!” Kata Tridy agak kesal karena dari tadi omongannya dipotong terus
“Jadi, nama lo
siapa? Kata Aries nama lo Gia?”
“Gue Tridy.
Gia itu temen gue yang tadi, yang bareng gue. Aries tuh mau ngejodohin lo sama
dia, bukan gue” Tridy menerangkan
“Jadi bukan
lo?” Tridy menggeleng. “Terus, kenapa waktu itu Aries bilang yang rambutnya
panjang? Itu kan
elo?”
“Aries tuh
nunjukin Gia. Rambut Gia kan
lebih panjang dari gue?”
“Tapi, gue
sukanya sama lo, bukan sama temen lo?” Ucap Vian jadi kecewa
“Sory, lo
salah orang”
“Kalo gitu, lo
aja yang jadi cewek gue” Ucap Vian yang berubah senang
“Hah…??” Tridy
jadi bengong lagi sama pernyataan Vian
“Gimana?”
“ Aduh…sory
banget ya, tapi gue….. udah jadian sama…. Aries”
“Jadian sama
Aries?” Kata Vian dengan nada yang tinggi, sampai orang-orang di sekelilingnya
jadi memperhatikan mereka
“Iya. Baru
tadi pagi dia nembak gue, dan…. gue langsung terima” Jawab Tridy dengan nada
penyesalan. “Sory ya, gue gak tau kalo lo…”
“Gak apa-apa.
Ini salah gue kok, gak nanya-nanya dulu dengan jelas ke Aries”
“Ya udah, kalo
gitu, gue mau nyamperin Aries dulu ya!” Kata Tridy sambil berjalan menjauhi
Vian untuk mencari Aries. Ada
sedikit penyesalan dalam dirinya.
“Dasar nasib.
Jomblo lagi, deh” Ucap Vian pasrah pada nasibnya yang akan menjomblo lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar